Rabu, 01 Juni 2011

Toshiba Tecra R840, Tangguh untuk Pebisnis

Notebook bisnis kerap diidentikkan dengan bobotnya yang berat. Tapi, tidak begitu halnya dengan produk yang baru diluncurkan Toshiba kemarin (31/5) di Club O1 fX – Jakarta.
Toshiba Tecra R840, inilah anggota terbaru di lini Tecra yang memang menyasar segmen pebisnis dan eksekutif. Model ini merupakan pembaruan dari tipe sebelumnya, Tecra M11, dengan wujud 25% lebih tipis dan 20% lebih ringan.

Notebook berukuran 14 inci ini memuat segala feature yang dibutuhkan oleh pelaku bisnis yang mobilitasnya tinggi.
Toshiba menjagokan teknologi EasyGuard untuk melindungi dari beragam kecelakaan, seperti tersiram air atau terbentur. Tersedia pula berbagai fasilitas keamanan, misalnya fingerprint reader dan multiple level password. Fasilitas terakhir ini disebut mampu memproteksi data penting supaya tidak bisa diakses sembarang orang bila notebook hilang atau dicuri, bahkan melalui reset BIOS sekalipun.

Bukan hanya tangguh dalam hal keamanan, Toshiba Tecra R840 pun siap diandalkan dari sisi performa. Dapur pacunya diisi pilihan Intel Core i3/5/7 2nd Generation (Sandy Bridge), dukungan RAM sampai 8GB DDR3, hard disk 500GB (dilengkapi proteksi HDD 3D), serta kartu grafis AMD Radeon HD6450M dengan dedicated 1GB VRAM.

Konektivitas Tecra R840 tergolong lengkap berkat ketersediaan porta USB 3.0, eSATA/USB combo, DisplayPort atau HDMI, Bluetooth 3.0+EDR, ExpressCard, dan Gigabit Ethernet. Display Tecra juga bisa disambungkan ke tiga monitor sekaligus berkat teknologi Eyefinity dari AMD.

Bagaimana dengan daya tahan baterai 6-cell-nya? “Bisa sampai 7 jam untuk mengerjakan aktivitas Microsoft Office,” jawab Tahir Abdullah (Head of Business Unit, PT Aneka Infokom Tekindo – distributor Toshiba).
Toshiba membandrol Tecra R840 seharga US$1190 untuk versi Core i3 dan US$1590 untuk Core i5. “Versi Core i7 baru dipasarkan untuk kalangan terbatas,” Tahir menambahkan.

Computex 2011: MSI Twin Frozr III, Kini dengan Feature Baru

TAIPEI, TAIWAN - Setelah sukses dengan pendingin kartu grafis mereka yaitu Twin Frozr III, MSI kini menghadirkan generasi ketiga dari pendingin kartu grafis hasil desain khusus mereka tersebut. 
Sejumlah perubahan telah dilakukan oleh MSI untuk membuat pendingin tersebut menjadi semakin sempurna.
MSI telah melakukan sejumlah perubahan pada pending kartu grafis mereka itu. 

Yang pertama adalah tampilan. Pendingin Twin Frozr III ini kini memiliki penampilan fisik yang lebih besar dan kekar. Pelindung kipas berbahan aluminium yang digunakan juga lebih besar dan memberikan kesan lebih kekar. Kipas yang digunakan juga mengalami sedikit perubahan pada bentuk bilah-bilahnya.
Mengenai featurenya, MSI telah menambahkan beberapa feature untuk menunjang kinerja pendingin Twin Frozr III ini. Salah satunya adalah Dust Removal System. 

Dust Removal System ini berfungsi untuk menghilangkan debu yang menempel pada bilah-bilah kipas. Sistem ini akan bekerja saat komputer pertama kali dihidupkan dengan memutar kipas berlawanan arah selama 30 detik. Dengan memutar kipas secara terbalik, debu- debu yang menempel akan terlepas ke bawah.

Lintasarta Beraksi di Industri Manufaktur

PT. Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta), menyatakan siap mendukung industri manufaktur melalui solusi produk terbarunya Lintasarta Cloud Services.

Menurut M. Ma’ruf (General Manager Marketing Lintasarta), Lintasarta Cloud Services ini menawarkan layanan Infrastructure-as-a-Service (IaaS) dan Software-as-a-Service (SaaS).

IaaS akan menyediakan seluruh infrastruktur TI seperti fasilitas data center, server dan storage hardware. Penggunaannya pun dapat digunakan untuk kebutuhan Data Center, Disaster Recovery Center, sistem Backup ataupun untuk hosting aplikasi selayaknya memiliki sistem sendiri. Sementara SaaS-nya, menyediakan aplikasi–aplikasi yang menunjang value chain ataupun proses bisnis bagi perusahaan.

Untuk industri manufaktur, teknologi SaaS menawarkan aplikasi ERP, Human Resource & Finance. Aplikasi ERP ini mencakup solusi supply chain management, sales & marketing demand management, product life cycle management serta corporate performance management.

Di sisi lain, aplikasi Human Resource akan membantu mengelola data karyawan mulai dari proses rekrutmen, informasi personal, absen, manajemen gaji, administrasi dan manajemen pinjaman serta manajemen pajak. Aplikasi Finance merupakan aplikasi keuangan standar yang mencakup neraca rugi laba, aktiva tetap, konsolidasi hutang-piutang dan anggaran.

Seluruh aplikasi SaaS di atas dapat diakses melalui jaringan private maupun internet. M. Ma’ruf menambahkan bahwa teknologi Cloud Computing dari Lintasarta ini mampu memberikan penghematan biaya hingga 50% dari biaya TI. Melalui penerapan sistem TI yang efisien dan tepat guna diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan di ranah industri.

Lintasarta Cloud Service untuk industri manufaktur telah dipamerkan di The 5th International Metalworking Technology & Machine Tools Exibition & Conference (MTT) yang berlangsung pada 25-28 Mei 2011 di Jakarta International Expo.

Android Hembuskan Isu Kiamat

Vendor antivirus Symantec baru-baru ini menyatakan, melihat adanya peningkatan jumlah ancaman malware yang menargetkan perangkat mobile

Adapun penemuan terbaru tersebut adalah Android.Smspacem, yang merupakan versi Trojanized dari aplikasi resmi "Holy F**king Bible".

Menariknya, ancaman ini memiliki kaitan dengan  tanggal 21 Mei 2011 lalu yang diisukan akan terjadi kiamat. Pada tanggal tersebut, malware secara otomatis akan membalas pesan SMS yang dikirimkan ke perangkat yang telah terinfeksi. Isi pesannya adalah: "Tidak bisa bicara sekarang, dunia akan kiamat."

Selanjutnya, secara acak malware akan memilih satu dari beberapa pesan serupa yang telah ditentukan dan mulai mengirim pesan tersebut ke seluruh kontak yang ada pada daftar kontak pengguna. Semua pesan yang muncul tersebut  lalu akan memberikan informasi spekulasi bahwa kiamat akan terjadi pada hari itu.

Selain itu, ancaman juga menggunakan trik lainnya, yakni dengan  menghubungi layanan hosting dan berusaha untuk melakukan perintah dari jarak jauh. Terakhir, ancaman ini akan mengubah wallpaper perangkat yang terinfeksi ke beberapa gambar yang telah ditentukan. Ancaman jenis ini menyebar dalam pasar Android karena tidak teregulasi.

Salah satu faktor utama yang dapat mengurangi ancaman adalah dengan memastikan apakah perangkat sudah dikonfigurasi. Hal ini tak lain adalah untuk mencegah pengunduhan aplikasi dari tempat selain situs Android resmi. 

Review Chipset Intel P67

Semua Baru
Diluncurkannya prosesor Intel generasi kedua yaitu Sandy Bridge, juga dibarengi keluarnya chipset baru.
Pasalnya, Sandy Bridge hanya bisa digunakan pada chipset baru, yang terdiri dari Intel P67, H67, H61, Q67, dan B65 (untuk platform desktop). Untuk menampung prosesor baru tersebut, Intel juga menggunakan socket baru yaitu LGA1155 (bukan LGA1156 yang telah hadir lebih dulu). Socket ini tidak bisa digunakan pada prosesor ber-socket LGA1156. Namun, Anda masih bisa menggunakan HSF socket LGA1156 pada socket LGA1155 ini. Arsitektur Sandy Bridge sendiri juga berbeda karena Intel telah mengubahnya guna mendapatkan kinerja yang lebih baik dengan konsumsi daya yang lebih kecil.
Intel memandang bahwa chipset sebelumnya sudah “mentok” sehingga arsitekturnya diubah. Perubahan ini berdampak pada pergantian chipset dan socket yang lebih baru agar cocok dengan Sandy Bridge. Untuk itu, pada edisi ini, InfoKomputer akan membahas chipset Intel P67 yang ditujukan untuk para enthusiast.

Tunggal
Intel P67 merupakan chipset tunggal yang berarti menggabungkan fungsi yang biasanya dibagi antara chip northbridge dan southbridge. Prosesor Sandy Bridge yang bisa ditandem dengan chipset Intel P67 mencakup Intel Core i3, i5, i7 yang ditandai dengan seri 2xxx (contohnya Intel Core i7-2600 atau i5-2500). Kini Intel sudah mendukung port SATA3 (6 Gbps). Feature lainnya masih sama dengan generasi chipset sebelumnya.

Bug
Awalnya kehadiran chipset Intel P67 sempat mengalami hambatan, karena ditemukannya bug yang sempat membuat Intel panik. Secara resmi Intel menjelaskan bahwa telah ditemukan bug untuk port SATA di chipset Intel seri P67/H67. Pada chipset tersebut terdapat 4 port SATA2 (3 Gbps) dan 2 port SATA3 (6 Gbps) yang masing-masing memiliki PPL terpisah.
Nah, permasalahan terjadi pada port SATA2 (3 Gbps PPL Clock) yang ternyata tegangannya terlalu tinggi sehingga menimbulkan kebocoran arus. Hal ini berimbas pada penurunan kinerja dan juga ketidakstabilan pada port tersebut. Untungnya, pada port SATA3 tidak ditemui masalah serupa. Bug ini juga hanya terdapat pada motherboard revisi awal.
Untuk menutup bug ini, Intel langsung bergerak dengan segera merilis versi perbaikan chipset tersebut. Perbaikan tersebut ditandai dengan dirilisnya versi terbaru yang ditandai dengan revisi B3. Untuk mengetahuinya Anda bisa menggunakan aplikasi CPU-Z.
Jika ternyata memiliki versi dengan bug tersebut, Anda bisa menghubungi penjualnya atau mengakses situs forum chat (http://www.intel.com/support/feedback.htm?group=chipset).
Berikut kami coba tampilkan beberapa motherboard ber-chipset P67 yang sempat mampir ke meja uji kami.

LG Optimus Black Berlayar Lebih Cerah


Tak lama setelah memperkenalkan Optimus 2X dengan prosesor ganda, LG Electronics Indonesia (LGEIN) merilis smartphone berbasis Android lainnya, Optimus Black.

Keunggulan utama smartphone yang diperkenalkan Mei 2011 ini ada pada tingkat kecerahan layar yang mencapai 700 nit. Tak heran displainya masih terlihat jelas meski di bawah terik matahari.

Layar secerah ini terwujud berkat teknologi Nova Display untuk memaksimalkan tingkat kecerahan di layar 4" yang dimilikinya.

Untuk melengkapi featurenya, LG juga menyertakan kamera beresolusi 5 megapixel menghadap ke belakang dan 2 megapixel ke arah depan.

Selain itu, ponsel berbobot 109 gram ini juga dilengkapi feature Gesture User Interface dengan Gyrosensor yang mampu memahami gerakan yang diterimanya. Misalkan, jika tombol di sisi kiri ponsel ditekan, pengguna dapat langsung menjawab telepon, memindahkan lagu, mengaktifkan kamera, atau menggunakan fungsi scrolling tanpa harus menyentuh layar.

Meski berjalan pada platform Android 2.2 (Froyo), Optimus Black juga dapat di-upgrade ke sistem Android 2.3 (Gingerbread). Untuk itu pihak LG tengah menyempurnakan sistem hardware dan firmware mereka agar dapat menjalankan Gingerbread dengan stabil dan pengguna akan diberikan informasi mengenai update tersebut.

Optimus Black awalnya dijual dengan harga Rp 3,9 juta dan juga menggandeng operator seluler Telkomsel dengan layanan paket bundling sebesar Rp70 ribu selama enam bulan.

Review lengkap smartphone ini juga akan kami bahas lebih lanjut di edisi cetak Juli 2011.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Technology News: Juni 2011

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification